Para pejabat Korea Utara dijadwalkan berada di Panama pada hari Rabu untuk menjamin pembebasan 35 pelaut yang ditahan karena diduga menyelundupkan senjata yang tidak diumumkan dari Kuba dalam pelanggaran nyata terhadap sanksi PBB.
Konselor politik Ra Yun Bak dan diplomat yang berbasis di Havana Ri Il Gyu akan berkunjung selama dua hari untuk membahas nasib para pelaut dengan jaksa Javier Caraballo, kata sumber pemerintah.
Para pelaut berada di kapal Chong Chon Gang, yang dicegat pada 10 Juli ketika mencoba memasuki Terusan Panama karena dicurigai membawa narkoba.
Pihak berwenang malah menemukan 25 kontainer perangkat keras militer, termasuk dua jet tempur MiG-21 era Soviet, sistem pertahanan udara, rudal dan kendaraan komando dan kontrol.
Baik Havana dan Pyongyang mengatakan mereka adalah senjata Kuba “usang” yang dikirim ke Korea Utara untuk diperbaiki berdasarkan kontrak yang sah.
Sekutu komunis tidak menjelaskan mengapa barang-barang itu dikubur di bawah lebih dari 200.000 karung gula.
35 anggota awak kapal ditahan di bekas pangkalan militer AS atas tuduhan perdagangan senjata. Mereka menghadapi hukuman 12 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Otoritas Terusan Panama mengumumkan pada bulan September bahwa mereka telah menjatuhkan denda US $ 1 juta (S $ 1,23 juta) di kapal.
Pada bulan Agustus, pemerintah Panama mengatakan PBB telah menetapkan bahwa pengiriman itu melanggar sanksi terhadap transfer senjata ke Korea Utara.
Sanksi itu dijatuhkan atas program nuklir kontroversial negara tertutup itu.