Anggaran perdana PM Malaysia Muhyiddin Yassin perlu dukung rakyat, bangkitkan ekonomi di tengah pandemi

KUALA LUMPUR – Anggaran Malaysia pada Jumat (6 November) bisa menjadi yang terbesar dalam sejarahnya, karena pemerintah Muhyiddin Yassin yang diperangi harus menjaga kehidupan dan mata pencaharian masyarakat, dan juga meningkatkan ekonomi, di tengah pandemi Covid-19.

Sementara sejumlah besar dana akan disalurkan untuk mengatasi pandemi dan mendukung pekerja garis depan, bantuan juga harus diberikan kepada yang rentan serta bisnis sehingga mereka dapat mendorong pertumbuhan dan membantu pemulihan tahun depan.

Menteri Kewangan Tengku Zafrul Aziz berkata peruntukan untuk Bajet 2021 akan lebih besar daripada Bajet RM297 bilion (S $ 97 bilion) 2020, dan kerajaan tidak akan mengurangkan perbelanjaan pembangunan.

“Saya pikir ini adalah anggaran paling penting dalam sejarah kita … kita sedang mengalami krisis terburuk,” kata Datuk Seri Tengku Zafrul seperti dikutip oleh harian New Straits Times pada hari Rabu.

Beberapa ekonom berpikir itu bisa menjadi anggaran pemilu.

“Mengingat ketidakstabilan politik yang memburuk dari hari ke hari, Anggaran 2021 bisa menjadi anggaran pemilihan karena ada kemungkinan besar pemilihan umum cepat beberapa waktu di paruh pertama tahun depan setelah pandemi dikendalikan, bertepatan dengan waktu ketika vaksin yang aman dan efektif menghantam pasar, Azrul Azwar, seorang ekonom di sebuah perusahaan yang terkait dengan pemerintah negara bagian, mengatakan kepada The Straits Times.

Pakta Perikatan Nasional (PN) Tan Sri Muhyiddin memegang mayoritas tipis di Parlemen, dan rencana pengeluarannya dapat ditantang oleh saingan politik yang berusaha menggulingkan pemerintahannya. Bahkan jika Anggaran lolos, ancaman dari sekutu PN untuk menarik dukungan mereka dan mosi tidak percaya oleh oposisi masih bisa memicu pemilihan cepat.

Para analis mengatakan di antara prioritas utama adalah memperluas jaring pengaman sosial, melindungi kaum miskin kota dan memperkuat sektor perawatan kesehatan, yang semuanya telah menanggung beban pandemi Covid-19.

Pemerintah dapat membuat alokasi untuk mendanai asuransi pengangguran dan subsidi upah.

“Ini harus menjadi defisit anggaran terbesar, baik dalam ukuran absolut dan sebagai persentase dari produk domestik bruto,” kata Profesor Woo Wing Thye, seorang ekonom di University of California dan seorang profesor riset di Sunway University.

Dia berharap untuk melihat anggaran yang berisi infus langsung daya beli ke dalam perekonomian melalui pengeluaran pemerintah, perubahan peraturan yang menurunkan biaya hidup, dan insentif untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *