Sejak awal pandemi Covid-19, kekhawatiran tentang ketahanan pangan, di antara masalah lainnya, telah menyebabkan beberapa rumah tangga menanam sayuran mereka sendiri di rumah.
Sementara itu, Dewan Taman Nasional meluncurkan inisiatif Berkebun dengan Edibles pada bulan Juni (Seeding a nation of gardeners, 20 Juni), membagikan 400.000 paket benih gratis kepada rumah tangga yang tertarik. Ditambah dengan masterclass Zoom dan video instruksional, inisiatif ini telah sukses di masyarakat.
Studi telah menemukan bahwa kebun rumah menyediakan berbagai jasa ekosistem seperti penyerbukan yang ditingkatkan. Berkebun juga telah terbukti memberikan efek terapeutik dan meningkatkan suasana hati untuk kepentingan kesehatan mental.
Tetapi untuk sepenuhnya menuai manfaat ini, kita perlu mempercepat inisiatif yang memberi insentif kepada keluarga untuk memulai kebun rumah mereka sendiri.
Selain hanya menyediakan benih, pihak berwenang harus mendorong lebih banyak kolaborasi intra-komunitas sehingga minat ini dapat diubah menjadi hobi penuh bagi lebih banyak orang.
Misalnya, pasar malam dapat diatur untuk penduduk dari lingkungan sekitar untuk datang bersama-sama untuk menjual produk mereka. Selain insentif keuangan, ini akan menyediakan platform bagi tukang kebun rumah untuk berbicara dengan orang lain yang juga telah melakukan hobi, menciptakan komunitas.
Sekolah juga dapat mengajarkan siswa keterampilan berkebun dan rumah mitra untuk manula sehingga siswa dan orang tua dapat berinteraksi selama kegiatan ini.
Melalui peningkatan interaksi masyarakat, inisiatif berkebun dapat diperluas untuk menjangkau lebih banyak orang.
Siddharth Gohil