Media Jerman mengatakan ketiganya menjalankan sebuah organisasi bernama “Smart City Verein”, atau “Smart City Association” dalam bahasa Inggris.
Situs web organisasi mencantumkan Thomas Reichenbach, Herwig Fischer dan Ina Fischer sebagai kontak dan menyatakan asosiasi bertujuan untuk mencari solusi transportasi yang lebih efisien melalui “konsep inovatif”.
Media sosial Reichenbach juga menunjukkan dia telah bekerja sebagai manajer pemasaran di Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC) sejak Juli 2022. Tidak segera jelas kapan dia berhenti bekerja untuk organisasi tersebut.
Menanggapi pertanyaan Post, seorang juru bicara dewan mengatakan: “Seorang mantan karyawan sedang diselidiki atas dugaan aktivitas pribadinya. Menurut pengetahuan kami, HKTDC bukan subjek penyelidikan itu.”
Ia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Jaksa Jerman mengatakan bulan lalu bahwa Thomas R dituduh bertindak sebagai agen untuk seorang karyawan Kementerian Keamanan Negara China, cabang dinas rahasia negara itu.
Dia dicurigai memperoleh informasi tentang teknologi inovatif di Jerman yang memiliki aplikasi militer potensial, tambah mereka.
Ketiga tersangka dituduh mengumpulkan data industri sensitif yang berpotensi memperluas “kekuatan tempur maritim China”.
Ketiganya juga diduga membeli laser khusus di Jerman atas nama dinas rahasia Beijing, yang membayar perangkat tersebut, dan mengekspornya ke China tanpa izin.
Ines Peterson, juru bicara Kantor Jaksa Federal Jerman, menolak untuk mengkonfirmasi identitas lengkap Thomas R atau memberikan pembaruan lebih lanjut tentang kasus ini.
Siaran pers bulan lalu dari pejabat Jerman mengatakan ketiga tersangka telah muncul di pengadilan sebagai bagian dari prosedur hukum lebih lanjut.
Menurut media setempat, setidaknya dua tersangka tetap ditahan.