JAKARTA — Indonesia dapat dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan kepada Forum Ekonomi Qatar pada hari Rabu (15 Mei), dan dia mengatakan negara itu tidak proteksionis.
Prabowo akan mengambil alih kepemimpinan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang berpenduduk 270 juta orang pada bulan Oktober, setelah berjanji memberantas kemiskinan dan melanjutkan kebijakan pendahulunya Presiden Joko Widodo untuk memproses komoditas alam di darat.
Berbicara di forum tersebut, Prabowo mengatakan Indonesia dapat “dengan mudah mencapai” pertumbuhan ekonomi delapan persen dalam dua hingga tiga tahun.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen tahunan pada kuartal Januari-Maret, tingkat pertumbuhan tertinggi dalam tiga kuartal, data pemerintah menunjukkan awal bulan ini.
Prabowo mengatakan dia akan menjunjung tinggi tradisi “manajemen fiskal yang bijaksana”, mengatakan dia bermaksud untuk menjaga plafon defisit fiskal pada tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Ini masalah memfokuskan kembali dan mengurangi limbah, mengurangi alokasi untuk kegiatan yang tidak penting,” katanya. “Sekarang saya pikir sudah waktunya untuk lebih berani dalam pemerintahan yang baik.”
BACA JUGA: Prabowo bersumpah untuk memperjuangkan seluruh rakyat Indonesia, serukan persatuan di kalangan elit politik