T. Bagaimana tidur terpengaruh pada pasien dengan IBS?
Pasien dengan IBS mengalami lebih banyak gangguan tidur. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, waktu yang lebih singkat dihabiskan untuk tidur, sering mengalami gairah dan terbangun saat tidur, dan merasa kurang cukup istirahat setelah tidur.
Kurang tidur mempengaruhi kita dalam banyak hal, termasuk memburuknya gejala IBS. Semakin banyak episode bangun yang dialami pasien selama tidur mereka, semakin buruk sakit perut dan sensitivitas usus mereka pada hari berikutnya. Mereka juga bisa menjadi lebih rentan terhadap sembelit.
Namun, tidak biasa gejala IBS membangunkan pasien dari tidur. Jika seorang pasien terbangun dari sakit perut, dokter menganggap ini sebagai gejala alarm, dan biasanya akan mencurigai kondisi yang lebih serius seperti tukak lambung atau penyakit batu empedu.
T. Bisakah pengobatan untuk insomnia meringankan gejala IBS?
Ada bukti tidak langsung bahwa perawatan yang dapat meningkatkan kualitas tidur dapat meringankan gejala IBS. Contohnya adalah bahwa hipnoterapi, suatu bentuk perawatan psikologis untuk membantu pasien mencapai relaksasi yang mendalam, telah terbukti meringankan gejala IBS. Obat anti-depresan dan anti-kecemasan yang menyebabkan kantuk juga dapat membantu. Namun, obat-obatan ini dapat menyebabkan sembelit.
T. Apa saja strategi manajemen untuk pasien IBS yang mengalami kesulitan tidur?
Perhatikan kebersihan tidur Anda. Ini berarti menciptakan pemisahan waktu dan ruang yang jelas antara pekerjaan atau aktivitas stimulasi lainnya di dekat waktu tidur Anda.