Addis Ababa (ANTARA) – Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan dia sangat khawatir dengan pertempuran di wilayah Tigray utara Ethiopia, di mana pasukan federal telah bertukar tembakan dengan faksi etnis kuat yang memimpin koalisi yang berkuasa selama beberapa dekade.
Pemerintah Perdana Menteri Abiy Ahmed memobilisasi pasukan dari seluruh negeri dan mengirim mereka ke Tigray, setelah dua hari bentrokan antara pasukan pemerintah dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
“Stabilitas Ethiopia penting bagi seluruh wilayah Tanduk Afrika. Saya menyerukan segera de-eskalasi ketegangan dan resolusi damai untuk perselisihan tersebut,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam sebuah pesan di Twitter yang dilihat pada hari Jumat (6 November).
Suara tembakan sporadis dapat terdengar dari kota Aburafi, dekat perbatasan Tigray-Amhara, pada pukul 3 pagi waktu setempat pada hari Jumat, seorang pekerja kemanusiaan di daerah itu mengatakan kepada Reuters.
Konflik telah mengadu pasukan pemerintah melawan TPLF, selama beberapa dekade kekuatan politik dominan dalam koalisi multi-etnis yang berkuasa di negara itu, sampai Abiy, anggota kelompok etnis Oromo, menjabat dua tahun lalu.
Abiy, yang telah mencoba membuka apa yang telah lama menjadi salah satu sistem ekonomi dan politik paling ketat di Afrika, mereorganisasi koalisi yang berkuasa menjadi satu partai yang ditolak TPLF.
Negara-negara di kawasan itu khawatir bahwa krisis dapat meningkat menjadi perang habis-habisan di bawah Abiy, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 karena mengakhiri konflik puluhan tahun dengan negara tetangga Eritrea tetapi gagal mencegah pecahnya kerusuhan etnis.
Pemerintahan Tigray, yang dipimpin oleh presiden Debretsion Gebremichael, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya diperlengkapi dengan baik untuk menghadapi serangan dari segala arah.
Dua jet tempur Ethiopia terlihat terbang di atas Mekelle, ibu kota Tigray, pada Kamis sore, dua sumber diplomatik mengatakan kepada Reuters, dalam apa yang digambarkan sebagai unjuk kekuatan oleh Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia.
Ethiopia menutup wilayah udara di atas Tigray untuk semua penerbangan pada hari Kamis, otoritas penerbangan sipil negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, dan menutup semua rute penerbangan internasional dan domestik yang melintasi wilayah udara utaranya.