Bangkok (AFP) – Parlemen Thailand kehilangan anggota parlemen transgender pertamanya pada Rabu (28 Oktober) setelah mahkamah konstitusi mencabut kursinya dalam apa yang oleh para kritikus disebut sebagai langkah politik terhadap para pendukung gerakan pro-demokrasi kerajaan.
Tanwarin Sukkhapisit, mantan aktor dan pembuat film, adalah pelopor komunitas LGBT ketika dia memenangkan kursi pada pemilihan tahun lalu untuk Partai Future Forward.
Tetapi partai itu dibubarkan pada Februari tahun ini, sebuah langkah yang meningkatkan ketidakpuasan dan memicu aktivis pro-demokrasi untuk menuntut pemerintah mundur.
Puluhan anggota parlemennya, termasuk Tanwarin, bergabung dengan partai lain – Partai Move Forward – tetapi seorang hakim memutuskan pada hari Rabu bahwa, sebagai “pemegang saham perusahaan media”, dia telah melanggar undang-undang pemilihan dan harus meninggalkan kursi parlemennya.
“Saya tidak terkejut – saya mengharapkan ini terjadi,” kata Tanwarin kepada AFP, menambahkan dia tidak berpikir keputusan itu terkait dengan identitas gendernya.
“Saya akan melanjutkan pekerjaan saya berjuang untuk hasil yang lebih baik bagi komunitas LGBT.”
Komunitas transgender Thailand terkenal tetapi menghadapi diskriminasi pendidikan dan tempat kerja di negara Buddhis.
Parlemen negara itu masih memiliki tiga anggota parlemen transgender lainnya yang tersisa.
Pemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat mengatakan kepada AFP bahwa putusan itu mengecewakan tetapi memuji warisannya.