Lee Jae-myung, kepala oposisi utama Partai Demokrat, diserang saat mengunjungi Busan pada hari Selasa, Yonhap melaporkan.
Lee ditikam di sisi kiri lehernya selama sesi tanya jawab dengan wartawan setelah berkeliling lokasi pembangunan bandara baru di Pulau Gadeok Busan, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa dia menerima perawatan darurat.
Tayangan TV menunjukkan seorang pria menerjang Lee dan memukul lehernya dengan sebuah benda. Lee kemudian terlihat pingsan ketika orang-orang bergegas membantunya. Seorang tersangka ditangkap di tempat kejadian.
Menurut kantor berita Yonhap, pisau yang dimiliki oleh penyerang setidaknya memiliki panjang 20 sentimeter.
Lee dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Pusan sekitar 20 menit setelah serangan itu, menurut Yonhap, yang melaporkan bahwa pada saat pemindahan dia tetap sadar tetapi pendarahan terus berlanjut.
Presiden mengutuk serangan itu
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengutuk serangan itu, mengatakan itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima, kata kantornya. Dia menyatakan keprihatinan mendalam untuk Lee dan mengarahkan agar perawatan terbaik diberikan untuk memfasilitasi pemulihan yang cepat, lapor Reuters.
Ketua Partai Demokrat, Lee kalah pada 2022 dari Yoon Suk-yeol yang konservatif dalam pemilihan presiden 2022. Lee telah memimpin partai oposisi utama sejak Agustus 2022.
“Yoon menekankan masyarakat kita tidak boleh mentolerir tindakan kekerasan semacam ini dalam keadaan apa pun,” kata juru bicara Yoon, Kim Soo-kyung.
Lee saat ini diadili atas dugaan suap yang berasal dari proyek pembangunan selama masa jabatannya sebagai walikota Seongnam, dekat Seoul. Lee membantah semua tuduhan melakukan kesalahan, menyebutnya “fiksi” dan “konspirasi politik,” menurut Reuters.
Lee melancarkan mogok makan pada 31 Agustus 2023, memprotes dugaan salah urus ekonomi pemerintah, ancaman terhadap kebebasan media, dan kegagalan untuk menentang pelepasan air limbah Jepang dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur, di antara alasan lainnya.
Dia bersumpah untuk berjuang sampai akhir melawan “kejahatan keji perusakan lingkungan” Jepang untuk mengubah lautan menjadi tempat pembuangan air limbah nuklir saat itu, menambahkan bahwa partainya akan mendorong RUU untuk mendukung nelayan yang terkena dampak dan industri perikanan.
Lee secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada tahun 2027, dan jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa ia tetap menjadi pesaing kuat, AFP melaporkan.
(Dengan masukan dari instansi)